Aliran-Aliran Teori Pendidikan

Aliran-Aliran Teori Pendidikan. Sebelum membicarakan aliran dan teori pendidikan, tentunya kita harus memahami terlebih dahulu hakekat pendidikan itu sendiri. Terdapat dua istilah yang mengarah pada pemahaman hakekat pendidikan, yaitu kata paedagogie yang bermakna pendidikan, dan paedagogiek berarti ilmu pendidikan. Terkait paedagogiek atau ilmu pendidikan merupakan ilmu atau teori yang sistematis tentang pendidikan bagi anak, bahkan sampai anak tersebut menuju remaja.


Pendidikan adalah proses pemartabat manusia menuju titik paling atas optimasi potensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimilikinya. Pendidikan merupakan proses membimbing dan melatih, dan memandu manusia keluar dari kebodohan dan pembodohan. Pendidikan sebagai metaformosis perilaku menuju kedewasaan sejati (Sudarwan Danim, 2010: 2-3).

Istilah pendidikan berasal dari bahasa Latin educere yang berarti memimpin atau memandu keluar. Pendidikan merupakan istilah yang mengandung pengertian lebih luas dari pengajaran, karena pengajaran bagian dari pendidikan itu sendiri. Pendidikan merupakan bimbingan terhadap perkembangan pribadi secara menyeluruh, perkembangan pribadi dengan segala aspeknya. Sementara itu, pengajaran hanya berhubungan dengan pembentukan cipta atau akal melalui pengetahuan ataupun kecakapan.

Tujuan pendidikan memuat tentang nilai-nilai kebajikan, luhur, pantas, benar, dan indah bagi kehidupan, sehingga tujuan pendidikan mempunyai dua fungsi, yaitu: memberikan arahan kepada segenap kegiatan pendidikan dan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Sebagai suatu komponen pendidikan, tujuan pendidikan memiliki posisi penting di antara komponen-komponen pendidikan lainnya.

Tujuan pendidikan bersifat normatif, yaitu mengandung unsur norma yang bersifat memaksa, tetapi tidak bertentangan dengan hakekat perkembangan peserta didik serta dapat diterima oleh masyarakat sebagai nilai yang baik. Dalam aliran filsafat pendidikan, terdapat aliran Esensialisme, Progresivisme, Perenialisme, dan Rekonstruksionisme. Sementara, dalam aliran-aliran pendidikan adalah aliran empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi.

Sampai saat ini aliran aliran tersebut masih sering digunakan walaupun dengan pengembangan-pengembangan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Selanjutnya, dalam teori-teori pendidikan, terdapat Behaviorisme, Kognitivisme, Konstruktivisme, Humanistik.

Dalam dunia pendidikan, dikenal dengan empat mazhab filsafat pendidikan yaitu esensialisme, sebagai mazhab filsafat pendidikan yang menerapkan prinsip  idealisme dan realisme, dengan tidak meleburkan prinsip-prinsipnya. Filsafat idealisme memberikan dasar tinjauan filosofis bagi mata pelajaran sejarah, sedangkan ilmu pengetahuan alam diajarkan berdasarkan tinjauan realisme.

Progresivisme mempunyai konsep yang didasari oleh pengetahuan dan kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi dan mengatasi maslah-masalah yang bersifat menekan atau mengancam adanya manusia itu sendiri.

Oleh karena kemajuan atau progres ini menjadi suatu statemen progrevisme, maka beberapa ilmu pengetahuan yang mampu menumbuhkan kemajuan dipandang merupakan bagian utama dari kebudayaan yang meliputi ilmu-ilmu hayat, antropologi, psikologi dan ilmu alam. Sementara itu, Perenialisme merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua puluh.

Perenialisme berasal dari kata perennial yang berarti abadi, kekal atau selalu. Dalam konteks pendidikan, filsafat perenialisme dipandang sangat konservatif dan kaku (tidak feksibel). Perenialisme didasarkan pada pandangan, realitas fundamental berasal dari kebenaran Tuhan dan ajaran-Nya. Sedangkan rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.

Dalam aliran pendidikan terdiri atas Aliran Empirisme, yang berpendapat bahwa satu-satunya cara manusia memperoleh pengetahuan adalah melalui pengalaman atau penginderaan. Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak.

Hasil perkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap dan pendidikan anak. Aliran naturalisme, berpandangan bahwa semua anak yang lahir mempunyai pembawaan yang baik dan tidak ada seorangpun  anak yang lahir dengan pembawaan buruk. Aliran Konvergensi  merupakan perpaduan antara teori nativisme dan empirisme.

Konvergensi diartikan sebagai titik pertemuan, perkembangan manusia hasil perpaduan kerja sama konvergensi antara faktor bakat dan faktor alam sekitarnya. Layanan pembelajaran membutuhkan berbagai teori pendidikan yang berkembang di dunia internasional. Teori Behaviorisme berpendapat bahwa semua perilaku dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lingkungan, bukan oleh kekuatan internal.  

Behaviorisme berfokus pada perilaku yang dapat diamati. Salah satu aliran yang mempunyai pengaruh terhadap praktik belajar yang dilaksanakan di sekolah adalah aliran psikologi kognitif. Aliran ini telah memberikan kontribusi terhadap penggunaan unsur kognitif atau mental dalam proses belajar. Konstruktivisme merupakan aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi kita sendiri.

Pandangan konstruktivis dalam pembelajaran mengatakan bahwa anak-anak diberi kesempatan agar menggunakan strateginya sendiri dalam belajar secara sadar, sedangkan  guru yang membimbing siswa ke tingkat pengetahuan yang lebih tinggi . Aliran humanistik memandang bahwa belajar bukan sekadar pengembangan kualitas kognitif saja, karena pendekatan humanistik dalam pembelajaran menekankan pentingnya emosi atau perasaan, komunikasi yang terbuka, dan nilai-nilai yang dimiliki setiap siswa.

Dua aliran pokok pendidikan di Indonesia itu di Indonesia itu dimaksudkan adalah Perguruan Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam. Kedua aliran tersebut dipandang sebagai tonggak pemikiran tentang pendidikan di Indonesia. Namun prakarsa dan upaya pendidikan di Indonesia, secara historis telah ada pada sebelum masa kolonialisme-imperialisme Belanda, seperti pesantren dan padepokan.

Selengkapnya tentang Aliran-Aliran Teori Pendidikan dapat diakses (DISINI).

Demikian semoga artikel yang kami tulis tentang Aliran-Aliran Teori Pendidikan dapat bermanfaat.