Teori-Teori Belajar Dalam Psikologi

Teori-Teori Belajar Dalam Psikologi. Belajar adalah key term (istilah kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar yang sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Sebagai sutu proses, belajar hampiur selalu mendapat tempat yang luasdalam bernagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan, misalnya psikologi pendidikan. Karena demikian pentingnya arti belajar, bagian terbesar upaya dan eksperimen psikologi pendidikan pun di arahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai perubahan manusia itu.

Perubahan dan kemampuan untuk merubah merupakan batasan dan makna yang terkandung, karna kemampuan berubahlah, manusia terbebas dari kemandegan fungsinya esbagai kholifah dibumi, selain dengan kemampuan mengubah melalui belajar itu, manusia secara bebas dapat mengeksplorasi, memilih dan menetapkan keputusan–keputusan penting dalam hidupnya.


Banyak sekali kalu seluruhnya bentuk - bentuk perubahan yang terdapat dalam diri manusiayang tergantung pada belajar, sehingga kualitas peradaban manusia jika terpulang pada apa dan bagaimana ia belajar. E.L Thorndike meramalkan, jika kemampuan belajar ummat manusia dikurangi setengahnya saja maka peradaban yang ada sekarang tak akan berguna bagi generasi mendatang. Bahkan mungkin peradaban itu sendiri akan lenyap ditelan zaman.

Belajar juga memainkan peran penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok ummat amnuisa (bangsa) ditengah –tengah persainga yang semakin ketat di antarabangsa – bangsa lainnya yang lebih dahulu maju karena belajar. Akibat persaingan tersebut kenyataan teragis juga bisa terjadi karena belajar. Contoh tidak sedikit orang pintar yang menggunakan kepintaranya untuk mendesak bahkan menghancurkan kehidupan orang lain.

Meskipun ada dampak negative dari hasil belajar sekelompok manusia tertentu, kegiatan belajar tetap memiliki arti penting. Alasannya seperti yag telah dikemukakan di atas, belajar itu berfungsi sebagai alat mempertahankan kehidupan manusia. Artinya dengan ilmu dan teknologi, hasil belajar kelompok manusia tertindas itu juga dapat digunakan untuk membengun benteng pertahanan.iptek juga dapat dipakai untuk membeuat senjata penangkis agresi sekelompok manusia tertentu yang mungkin hanya dikendalikan oleh segelintir oknum.

Yakni manusia yang mungkin mengalami gangguan psychopathy yang berwatak rusak dan anti social. (reber, 1988)
Selanjutnya dalam perspektif agama pun (dalam al ini islam), belajar merupakan kewajiban bagi setiap muslim dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan sehingga derajat hidupnya meningkat dan hal ini di nyatakan dalm surat al mujadalah:11 yang artinya : ”niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orang-orang yang beriman dan berilmu. Dan ilmu dalam hal ini tentu saja harus berupa pengetahuan yang relevan dengan tuntutan zaman dan banyak bermanfaat bagi orang banyak.

Berdasarkan pertimbangan - pertimbangan tadi, anda selaku calon atau guru profesioinal seyogyanya melihat hasil belajar siswa –siswa dari berbagai sudut kinerja psikologi yang utuh dan menyeluruh. Sehubungan dengan ini, seorang siswa yang menempuh proses belajar, idealnya ditandai oleh munculnya pengalaman – pengalaman psikologis dan baru yang positif. Pengalaman – pengalaman yang bersifat kejiwaan tersebut diharapkan dapat mengembangkan aneka ragam sifat, sikap, dan cakapan yang konstruktif, bukan cakapan yang destruktif.

Untuk mencapai ahsil belajar yang ideal seperti di atas, kemampuan para pendidik teristimewa seorang guru dalam membimbing belajar murid – muridnya amat dituntut. Jika guru dalam keadaan siap dan memiliki profensi (berkemampuan tinggi) dalam menunaikan kewajibannya, harapan terbentuknya manusia yang berkualitas sudah tentu akan tercapai.

Kita tahu bahwa setiap orang pasti pernah melakukan belajar dalam hidupnya. Untuk dapat mencapai cita – cita, harus dengankerja keras dan belajar sungguh-sungguh. Misalnya seorang siswa yang ingin menjadi seoarang dokter, dia harus lebih dahulu belajar di SD, SLTP, SMU, dan fakultas kedokteran. Bukan hanya di sekolah saja, tetapi juga harus belajar dirumah, dalam masyarakat lembag – lembaga pendidikan ekstra di luar sekolah, berupa kursus, les privat, bimbingan studi dan sebagainya.

Untuk dapat mencapai cita –cita tidak bisa dengan bermalas – malas,tetapi harus rajin, gigih dan tekun belajar. Belajar adalah sarat mutlak untuk menjadi pandai dalam segala hal, baik dalam bidang ilmu pengetahuan, keterampilan maupun kecakapan.seoarang bayi seumpamanya harus belajar berbagai kecakapan terutama sekali motorik seperti belajar menelungkup, duduk, merangkak, berdiri dan berjalan.

Belajar dilakukan dengan sengaja atau tidak, dengan dibantu atau tanpa bantuan orangn lain. Belajar dilakukanoleh semnua oranmg baik anak-anak, remaja, oranng dewasa maupun yang tua, dan akan berlangsung seumur hidup, selagi hayat masih dikandung badan.

Dari kandungan di atas jelaslah bahwa belajar merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan setiap orang secara maksimal untuk dapat menguasai atau memperoleh sesuatu. Karena itu perlu diketahui seluk beluk belajar, terutama caranya. Belajar dapat didefinisikan ”suatu usaha atau kegiatan yan bertujuan mengadakan perubahan di dlam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebaginya.

Selengkapnya tentang teori-teori belajar dalam psikologi dapat diakses DISINI.

Demikian semoga artikel yang kami tulis tentang teori-teori belajar dalam psikologi dapat bermanfaat. Apabila ada pertanyaan atau hal yang masih dibingungkan dapat disampaikan pada kolom komentar dibawah. Terimakasih telah meluangkan waktu membaca.