Teori Belajar Brunner, Dienes, Ausubel Matematika

Teori Belajar Brunner, Dienes, Ausubel Matematika. Kegiatan belajar, sering dikaitkan dengan kegiatan mengajar. Begitu eratnya kaitan tersebut, sehingga keduanya sulit dipisahkan. Dalam percapakan sehari-hari sering didengar istilah kegiatan “belajar-mengajar” menjadi satu kesatuan. Bahwa kedua kegiatan tersebut berkaitan erat adalah benar. Namun, dalam setiap kegiatan belajar tidak harus selalu ada orang yangmengajar. Kegiatan belajar bisa saja terjadi walaupun tidak ada kegiatan mengajar. Begitu pula sebaliknya, kegiatan mengajar tidak selalu dapat menghasilkan kegiatan belajar.


Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya bisa berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar.
Seorang guru tidak dapat mewakili belajar untuk siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.

Ada satu syarat mutlak yang harus dipenuhi agar terjadi kegiatan belajar. Syarat itu adalah adanya interaksi antara pebelajar (learner) dengan sumber belajar. Jadi, belajar hanya terjadi jika dan hanya jika terjadi interaksi antara pebelajar dengan sumber belajar. Tanpa terpenuhi syarat itu, mustahil kegiatan belajar akanterjadi.

Kegiatan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi pelajaran. Meskipun menyajikan materi pelajaran memang merupakan bagian dari kegiatan mengajar, tetapi bukanlah satu-satunya.Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Peran yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agarsetiap siswa dapat berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber belajar yang ada.

Sebagian besar orang memahami bahwa psikologi pembelajaran membahas tentang bagaimana seseorang belajar, bagaimana orang tersebut melakukan atau melakssiswaan suatu tugas, dan tentang bagaimana ia bisa berkembang. Pengertian tersebut dinyatakan Resnick dan Ford (1984) yaitu: “Most people know psychology is concerned with how people learn, with how they perform tasks, and with how they develop.”

Psikologi pembelajaran matematika menurut Resnick dan Ford (1984:4) adalah ilmu yang mengkaji tentang struktur atau susunan bangunan matematika itu sendiri dan mengkaji juga tentang bagaimana seseorang itu berpikir (think), bernalar (reason), dan bagimana ia menggunakan kemampuan intelektualnya tersebut. Pada akhir-akhir ini, banyak ahli pembelajaran matematika yang muncul, di antaranya Resnick dan Ford yang telah menulis buku berjudul “The Psychology of Mathematics for Instruction” dan juga Orton yang menulis buku “Learning Mathematics”.

Kedua buku tersebut membahas teori belajar yang langsung dikaitkan dengan materi matematika. Pada pelajaran matematika, teori belajar yang menekankan pada aspek kognitif akhir-akhir ini sangat banyak dikembangkan seiring dengan munculnya pandangan konstruktivisme dalam pembelajaran, Seperti model pembelajaran penemuan (discovery learning) yang dikembangkan oleh Brunner dimana Siswa belajar melalui keterlibatan aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip.

Guru mendorong siswa untuk mendapatkan pengalaman dengan melakukan kegiatan yang memungkinkan mereka menemukan konsep dan prinsip untuk diri mereka sendiri.
Begitu pentingnya pengetahuan teori belajar matematika dalam sistim penyampaian materi di kelas, sehingga setiap metode pengajaran harus selalu disesuaikan dengan teori belajar yang dikemukakan oleh ahli pendidikan. Tidak hanya tingkat kedalaman konsep yang diberikan pada siswa tetapi harus disesuaikan dengan tingkat kemampuannya, cara penyampaian materi pun demikian pula.

Guru harus mengetahui tingkat perkembangan mental siswa dan bagaimana pengajaran yang harus dilakukan sesuai dengan tahap-tahap yang benar. Dalam tulisan ini akan dipaparkan satu satu aplikasi teori pembelajaran yang dikembangkan oleh J. Brunner, Dienes, Teori Ausubel

Dapat dipahami bahwa materi matematika itu tidak datang dengan sendirinya melainkan hasil temuan para ahli matematika. Namun demikian dalam proses mengajar belajar matematika, tidak semua materi harus dipahami siswa melalui penemuan. Siswa dapat belajar dengan penerimaan yang bermakna asalkan siswa dapat mengkaitkan pengetahuan yang baru dipelajarinya dengan struktur yang telah dimilikinya.

Dalam Teori Bruner dengan metode Penemuan (discovery learning), kekurangannya tidak bisa digunakan pada semua materi dalam matematika hanya beberapa materi saja yang dapat digunakan dengan metode penemuan. Teori belajar matematika menurut J.S. Bruner tidak jauh berbeda dengan teori J. Piaget.

Menurut teori J.S. Bruner langkah yang paling baik belajar matematika adalah dengan melakukan penyusunan presentasinya, karena langkah permulaan belajar konsep, pengertian akan lebih melekat bila kegiatan-kegiatan yang menunjukkan representasi (model) konsep dilakukan oleh siswa sendiri dan antara pelajaran yang lalu dengan yang dipelajari harus ada kaitannya.

Pengajaran matematika dari Dienes lebih mengutamakan kepada pengertian dan pemahaman sehingga matematika itu lebih mudah dipelajari dan lebih menarik. Dengan pembelajaran matematika yang diawali dengan penggunaan benda-benda konkrit untuk mengarah kepada konsep yang abstrak. Dengan menggunakan berbagai benda-benda belajar yang khusus dibuat untuk pembelajaran matematika dan memperhatikan berbagai prinsip-prinsip.

Ausubel yang dikenal dengan teori belajar bermakna pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah. Walaupun metode yang digunakan metode ceramah, guru tidak perlu pesimis akan kebermaknaan materi yang disampaikan asalkan selalu dikaitkan dengan pengetahuan yang dimiliki siswa. Dengan memakai teori belajar Ausubel ini, guru tidak akan menganggap bahwa pengajaran dengan metode ceramah hanya akan menyebabkan siswa akan belajar secara hafalan.

Selengkapnya tentang Teori Belajar Brunner, Dienes, Ausubel Matematika dapat diakses (DISINI).

Demikian semoga artikel yang kami tulis tentang Teori Belajar Brunner, Dienes, Ausubel Matematika dapat bermanfaat. Apabila ada pertanyaan atau hal yang masih dibingungkan dapat disampaikan pada kolom komentar dibawah. Terimakasih telah meluangkan waktu membaca.